Minggu, 11 Juli 2021
Kamis, 08 Juli 2021
Batik Aceh (CB Batik)akan bangun pabrik batik
Batik merupakan salah satu produk tekstil hasil karya
tradisional bangsa Indonesia. Hampir setiapdaerah di Indonesia memiliki hasil
karya batik dengan kekhasan motifnya. Ini merupakan salah satu dari sekian
banyak ragam kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga kualitasnya.
Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations
Educational, Scientific, and CulturalOrganization (UNESCO) tahun 2009
memberikan kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di
Indonesia. Bukan saja sebagai warisan budaya tetapi batik memiliki nilai
ekonomi dan dapat menghidupi para pengelola usaha, perajin, maupun pedagang.
Disadari bahwa batik dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, pelestarian dan
perkembangan usaha batik harus meningkatkan hasil karya dengan kualitas dan
ciri khas daerah agar mendapat dukungan dari semua pihak.
Batik Aceh adalah
suatu produk kerajinan kain yang memiliki gambar atau motif yang memiliki ciri
khas kebudayaan Aceh. Gambar atau motif yang dipakai memiliki makna tersendiri
berdasarkan kebudayaan warisan endatu. Sehingga hanya di masyarakat aceh pula
yang memiliki passion yang tinggi yang dapat membuat pola motif dan design yang
dimodifikasi tanpa menghilangkan unsur dasar keunikan ragam etnik aceh.
Untuk meningkatkan daya saing usaha nasional agar tidak
semakin merosot, Indonesia harus mengantisipasi kelemahan kompetensi usaha
tanah air agar dapat lebih ditingkatkan baik kompetensi perusahaan maupun
kompetensi sumber daya manusianya. Beberapa kelemahan kompetensi yang mengemuka
seperti banyaknya perusahaan yang tidak mempunyai kemampuan untuk berinovasi.
Oleh sebab itu, perkembangan teknologi yang menyentuh pada perusahaan
tradisional sebagai kekuatan lokal belum sepenuhnya dapat diikuti dengan
kemampuan dan keterampilan tenaga kerjanya. Hanya usaha yang memiliki daya
saing yang tinggi yang akan mampu bertahan dan berkembang menghadapi persaingan
global (Nugrayasa, 2014:47).
Di sisi lain sosial kultural dan daya saing juga
mempengaruhi perkembangan produktifitas batik di beberapa wilayah yang saat ini
memproduksi batik cap dan tulis seperti Banda Aceh, Aceh Besar dan Lhoksemawe
kurang sesuai untuk mengembangkan usaha batik, dimana masyarakat aceh sebagian
besar memiliki harta pusaka untuk digarap sebagai lahan pertanian atau belum
terbiasanya mengenal batik sehingga belum memiliki passion dalam membatik,
bahkan usaha batik saat ini juga belum stabil permintaannya sehingga membuat
masyarakat sulit bertahan jika hanya mengandalkan membuat batik. Salah satunya
adalah batik yang dihasilkan adalah batik cap dan batik tulis dengan pengerjaan
yang masih traditional sehingga membutuhkan waktu yang lama, dan harganya juga
relatif tinggi, belum sesuai dengan kantong masyarakat menengah kebawah.
Batik yang lebih murah banyak diproduksi di Jawa atau daerah
lain disebabkan oleh proses produksi menggunakan mesin, dengan mesin proses
produksi tidak akan sulit dan lama sehingga biaya produksi tidak mahal dan
berbanding lurus dengan harga kain atau bahan lebih murah pula. Sedangkan batik
tulis seperti di Aceh dalam proses pembuatan atau produksinya membutuhkan waktu
lama dan ketelitian, batik tulis ini membutuhkan pengrajin yang telaten dalam
melukis batik-batik di atas kain agar terlihat indah dipandang mata. Dalam
proses pembuatan kain batik seorang pengrajin harus melakukannya dengan fokus
pada satu kain saja, sehingga seorang pengrajin tidak dapat membuat kerajinan
batik sekaligus dua atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Satu kain batik
tulis bisa saja terselesaikan oleh satu orang pengrajin dalam kurung waktu satu
minggu. hal inilah yang menyebabkan batik tulis mahal di pasaran.
Kenyataan bahwa mahalnya batik tulis telah menurunkan
peminat pembeli dalam dunia pasar, ini terjadi karena target pasar menginginkan
barang yang kualitas tinggi tetapi harga semuruh-murahnya, sehingga permintaan
akan melambung tinggi. Jika pengrajin batik ini menemukan solusi dari hambatan
dalam mengembangkan usahanya dan dapat mencapai target pasaran maka permintaan
terhadap batik tulis dapat melambung tinggi, sebagaimana permintaan batik-batik
yang dipesan oleh pemerintah daerah ke Jawa tersebut. Pengrajin batik di
Panyakalan mengatasi masalah mahalnya batik tulis dengan cara membuat bahan dan
baju batik dengan cara cetak, pada saat ini mereka memproduksi lebih banyak
jenis batik cetak dibandingkan jenis batik tulis tetapi omset tetap mengalami
penurunan.
Ada beberapa tingkatan bahan baku batik mulai dari cotton,
dan sutera yang digarap karena bisa di lakukan pewarnaan alam. Namun harganya
tentu relatif mahal karena bahan bakunya berasal dari pulau jawa. Namun, batik
dengan bahan polly cotton, hingga polister lebih laku dipasaran karena harganya
lebih murah, namun produk tersebut berasal daru luar aceh. Sehingga tetap saja,
apabila batik cap dan batik tulis di produksi di aceh, belum dapat memnuhi
permintaan masyarakat. Disi lain, Saat
ini, Aceh memiliki permasalahan yang sangat komplit salah satunya adalah
kemandirian secara fiskal yang erat korelasinya dengan pengangguran. Sehingga
apabila dibuka pabrik bahan dan pabrik produksi batik, maka akan menyerap
tenaga kerja, dan aceh perlahan bergerak menuju kemandirian secara fiskal dari
kebutuhan sandang dan dapat mengurangi pengangguran
Atas dasar itu, kami CB Management berusaha memulai
melakukan perencanaan matang untuk membuka pabrik bahan baku, rajut, benang
serta garment skala kecil dengan segala
bidang yang telah direncanakan dibuka di Majalaya, Bandung dan Tasikmalaya,
sehingga tempo masa 2 tahun kami dapat membuka hal yang sama tersebut di Aceh
dengan izin yang dimudahkan serta tempat yang dialokasikan oleh pemerintah agar
tidak mengganggu masyarakat mengingat setiap pabrik menghasilkan limbah.
Senin, 05 Juli 2021
Minggu, 04 Juli 2021
MEMAHAMI MOTIF BATIK ACEH ITU PENTING
Meski kini batik sudah menjadi warisan budaya dunia, ternyata tidak banyak orang yang paham mengenai keindahan batik secara makna. Penggunaan batik sebagai pakaian atau sarung atau sebagai benda penting dalam serangkaian acara adat hanyalah sebagai kebutuhan saja kerena dituntut oleh hukum adat dan lembaga, tanpa tau maksud dari makna motif dari batik itu sendiri.
diartikan sebagai melambangkan kepribadian orang Aceh, pada umumnya rumah adat di Aceh memiliki pintu yang rendah. rakyat Aceh memiliki tabiat dan adat istiadat tidak mudah terbuka dengan orang asing namun dapat menjadi sangat baik bahkan bagaikan saudara kandung bila sudah saling mengenal.
Motif Rincoeng pada batik dan posisinya di tengah dada memiliki makna yang dalam. sebagaimana " ureung aceh " memahami bahwa rincoeng bukanlah hanya sekedar alat senjata, atau benda pusaka, namun rincoeng merupakan simbol dan identitang bangsa aceh sendiri yang memiliki nilai kehormatan dan kegungan yang tinggi. dan motif rincong pada motif batik di atas merupakan modifikasi dengan maksud rincoeng yang merupakan simbol dan identitas bangsa aceh harus di lestarikan dan dimaknai secara detile dalam berbagai aspek, salah satunya seni. dan peletakan rincoeng di dada dimaksudkan, bahwa setiap pengguna batik akan meletakkan kehormatan dan menjunjung tinggi kehormatan tersebut didalam hatinya.Setiap corak batik yang ada memiliki berbagai makna dan interpretasi yang menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan bangsa ini untuk memahami berbagai gambar yang disebut sebagai chronogram, menjadi sebuah pesan yang bisa diwariskan turun temurun hingga saat ini. contohnya saja seperti rencong Contohnya saja batik rencong, banyak orang yang tidak tahu bahwa batik rencong di gambar tidak ada yang motifnya lurus, pasti selalu diagonal, karena maknanya adalah setiap hari hal baik yang kita lakukan harus selalu meningkat
Hingga saat ini, batik juga menjadi sebuah pemersatu bagi bangsa yang ada di Indonesia dengan dikembangkan berbagai batik baru. dan setiap hal baru terkait motif dan modifikasi dilakukan tntu ada maksudnya, dan harusnya tidak ada penentangan terhadap hal tersebut, bahwa perubahan tersebut boleh dilakukan, selama sang pembuat dan pemakai paham mengenai sejarah dan pakem batik yang tidak boleh hilang.
Selasa, 22 Juni 2021
"Batik Aceh memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggunakan perpaduan unsur alam dan budaya dari masyarakat aceh sendiri. Untuk warna yang dominan dipakai dalam batik Aceh adalah warna cerah, seperti warna merah muda, merah, kuning, hijau dan lainnya. Sehingga kain batik akan terlihat cerah dan juga glamor. Motif-motif batik Aceh yang terkenal di antaranya adalah motif pintu Aceh, bunga jeumpa, motif tolak angin, rencong, gayo, pucok reubong, dan sebagainya" Dikutip dari https://www.jawapos.com/lifestyle/02/10/2017/cantiknya-lima-jenis-motif-batik-dari-aceh-hingga-papua/ Namun pernyataan yang telah di publis tersebut tidaklah semuanya benar adanya. karena telah terjadi perubahan selera masyarakat dengan pengarus mode dan bergesernya pola konsumtif dan beda generasi membuat batik batik khas aceh telah berubah mengikuti perkembangan kreativitas dan inovasi yang luar biasa.
Giat pemuda aceh saat ini akan membuat nama aceh menjadi bergaiaran untuk membuat pemuda aceh termotivasi melakukan banyak perubahan , apalagi selama covid 19 melanda.
Sabtu, 12 Juni 2021
Tantangan menjadi yang pertama
Menjadi sebagai sosok yang di inginkan oleh beberapa orang tentunya menjadi sebuah keunikan tersendiri. karena banyak orang diluar sana yang hanya menginginkan menjadi seperti yang dia lihat, namun ia tidak mampu untuk melakukan perubahan besar dalam dirinya sendiri karena ada kebiasaan buruk yang terus ada didalam dirinya.
“Successful people aren’t born that way. They become successful by establishing the habit of doing things unsuccessful people don’t like to do.” ―William Makepeace Thackeray
Kutipan di atas sangat menggambarkan betapa besar dampak kebiasaan (habit) yang kita miliki karena sukses tidaklah terjadi dalam waktu semalaman. Bahkan, kebiasaan terkecilpun sangat memberikan dampak yang berarti untuk mewujudkan kesusksesanmu. Seperti rutin melakukan meditasi selama 10-30 menit perhari dapat mengurangi stress dan rasa cemas. Mengalokasikan waktu untuk membaca setiap hari dapat memperluas pengetahuanmu, apalagi jika bahan bacaan yang kamu baca berhubungan dengan profesimu, maka hal itu akan berdampak pada peningkatan kualitas kinerja mu, dan berbagai contoh lainnya.
Menyadari betapa pentingnya sebuah kebiasaan, seringkali kita berusaha untuk membangun dan memeliharanya. Di awal komitmen, rasanya mudah sekali untuk melakukannya, bahkan dalam durasi yang sangat panjang. Namun, seiiring dengan berjalannya waktu, semangat dan motivasi yang kita miliki lama-kelamaan memudar, sehingga kita selalu menunda untuk melakukannya, dan akhirnya meninggalkan kebiasaan tersebut (tidak konsisten).
Fenomena ini sering terjadi di kalangan kita, namun apa penyebabnya? Bagaimana cara untuk mengatasinya?
Alasan mengapa kita sulit untuk konsisten bukan karena kehilangan semangat dan motivasi, namun hal ini terjadi karena kita sering memasang target yang terlalu tinggi pada saat memulai kebiasaan baru, sehingga kita sudah “kalah sebelum berperang” hanya dengan membayangkan betapa banyak energi dan waktu yang diperlukan untuk melakukan kebiasaan tersebut. Misalnya, kamu ingin menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan. Alih-alih langsung memulainya dengan target membaca 10 halaman per hari, alangkah baiknya, jika kamu hanya menargetkan 1 halaman per hari terlebih dahulu. Alih-alih langsung memulai puasa selama 1 minggu , cobalah untuk mulai melakukannya selamasehari dulu.
Sama halnya dengan banyak orang diluar sana yang ingin menjadi sebagai seorang yang sukses dalam bidang pekerjaan, atau sebagai pebisnis. nyatanya hal itu tidak mudah . karena selain faktor dalam diri sendiri, banyak jg faktor luar yang mempengaruhi, yaitu keadaan lingkungan, pengaruh politik, atau seperti saat ini, wabah pandemi mempengaruhi semua aspek. namun ada kekuatan besar dalam diri yang dapat mengalahkan semuanya. yaitu, mempositifkan diri sendiri. dan mulai berpikir positif, berbicara yang positif, perprasangka yang positif, dan melakukan perbuatan yang positif, maka hasilnya juga akan positif.
Jumat, 02 April 2021
Senin, 01 Maret 2021
Senin, 22 Februari 2021
Mengenal Batik Aceh Modern Dan Penjelasannya
Mungkin masih banyak yang belum familiar dengan batik dari bumi Serambi Mekkah dan ternyata sejak era kerajaan terdahulu masyarakat Aceh sudah mengenal dan mengenakan batik tulis dalam kegiatan kemasyarakatannya. Akan tetapi kemungkinan besar batik pertama kali lahir di Aceh karena ada sangkut pautnya dengan para pendatang dari pulau Jawa sebelumnya, walaupun belum ditemukan kepastian waktu atau tahun atau catatan sejarah yang otentik menjabarkan secara jelas kedatangan orang Jawa ke Aceh
Motif Batik Pintu Aceh menggambarkan sebuah ukuran dari tinggi pintu yang relatif rendah, merepresentasikan sebuah kepribadian masyarakat Aceh yang selalu rendah hati dan lapang dada atau bersabar. Jika kita lihat melalui rumah adat Aceh, memang pada umumnya rumah adat tersebut memiliki pintu yang relatif rendah, akan tetapi di dalamnya terdapat ruangan yang cukup luas atau lapang.
Sesuai dengan kearifan lokal masyarakat Aceh, model baju batik Aceh pun disesuaikan dengan aturan atau hukum syariat Islam yang diterapkan pada pemerintah Aceh. Pada batik aceh untuk wanita biasanya diwarnai dengan model garis panjang dan longgar. Batik aceh ini juga tidak hanya digunakan sebagai bahan baju batik akan tetapi juga dibuat untuk produk lainnya seperti topi, mukena, dompet, tas, maupun aksesoris lainnya.
Nah itu beberapa motif kain batik yang berasal dari Aceh atau wilayah yang terkenal dengan kopi-nya yang bisa kami jelaskan kali ini, untuk kain batik dari wilayah lain bakal ada di artikel selanjutnya ya...
Sabtu, 09 Januari 2021
MOTIF KHAS BATIK ACEH
BATIK ACEH MENUSANTARA
Walaupun aceh tidak terkenal dengan batiknya, namun siapa sangka bahwa batik motif aceh yang di design oleh Mihalul Abrar dengan mengkombi...
-
Terujak adalah Salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Serba Jadi Lokop merupakan Desa terpencil yang tidak jauh dari ibu kota...
-
Batik aceh dengan label Charlie Bravo merupakan produk batik asli aceh besutan mihalul abrar, seorang pemuda aceh yang berniat untuk menaikk...
-
Selama ini batik aceh hanya dikenal dengan motif pinto aceh, karawang, dan pucok reubong saja, padahal masih banyak unsur unsur khas aceh ya...