“LOTUS BIRTH DAN TEMUAN BARU DALAM ILMU KEBIDANAN”
Di
S
u
s
u
n
Oleh :
Nama :
Jurusan / Tingkat :
Semester / Kelas :
Nimko :
Dosen Pembimbing :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Shalawat beriringan salam kita panjatkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW dan para sahabatnya sekalian, yang mana pada tahun 2009 - 2010 M ini penulis dapat menyusun makalah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI. Disini penulis mengangkat judul tentang “Pengertian, Fungsi, Tujuan Dan Sasaran Evaluasi Pendidikan”.
Dalam hal ini, penulis menyadari berbagai kelemahan kekurangan dan keterbatasan yang ada. Sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana sini, baik penulisan terutama dalam bidang isi dan sistematika uraiannya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, kepada Allah jualah penulis berserah diri serta memohon taufik hidayah-Nya. Kepada teman - teman dari segenap pembaca makalah ini, kiranya makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan suri teladan bagi kehidupan kita semua. Amiin.
Langsa, 19 Oktober 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................... 2
Pengertian, Fungsi, Tujuan Dan Sasaran Evaluasi Pendidikan ...... 2
A. Pengertian Evaluasi .................................................................. 2
B. Fungsi Evaluasi ........................................................................ 3
C. Tujuan Evaluasi ........................................................................ 5
D. Sasaran Evaluasi ...................................................................... 6
BAB III. PENUTUP ..................................................................................... 7
A. Kesimpulan .............................................................................. 7
B. Kritik Dan Saran ...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan menjadi ujung tombak untuk membangun kesehatan masyarakat. Bersama komponen lain bidan berada di barisan paling depan untuk membantu masyarakat. Terutama bidan yang berada di desa, terlebih mereka yang bertugas di daerah terpencil dan jauh dari sarana pelayanan kesehatan. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya. Masyarakat dan keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap tempur, menghadapi ledakan generasi muda yang sangat dahsyat. Bidan dapat mengambil peran yang sangat penting dalam membantu keluarga Indonesia mengantar anak-anak dan remaja tumbuh kembang untuk berjuang membangun diri dan nusa bangsanya.
Kalau seorang bidan tidak mampu memberikan petunjuk kepada suatu keluarga, karena penyakit yang diderita seorang anggotanya berada diluar wewenangnya, seorang bidan segera bisa mengirim anggota keluarga yang bersangkutan ke tingkat referal yang lebih tinggi. Dengan demikian, para bidan, dalam jaman yang modern sekarang ini, memiliki peran luar biasa untuk memelihara kesehatan keluarga di tingkat pedesaan dan rumah tangga. Para bidan bisa menjadi detektor dan sekaligus advokator yang ampuh. Alasannya sederhana. Perubahan sosial budaya dan ciri kependudukan tersebut diatas mengundang perubahan peran tenaga-tenaga pembangunan, seperti bidan, yang lebih tinggi dalam mengantar anak-anak muda dan remaja membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Karena tuntutan yang demikian tinggi, bidan tidak bisa santai menanggapinya.
Keluarga dan penduduk masa depan menghendaki pelayanan dengan standard internasional yang bermutu, tahan banting dan karena usia harapan hidup yang panjang, tuntutan atas pelayanan bermutu itu akan berlangsung untuk masa yang sangat lama.
Atas alasan itulah saya membahas “isu bidan tekini” dengan mengangkat tema pembahasan Lotus Birth dan temuan – temuan baru dalam ilmu kesehatan yang akan di bahas pada halaman selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva , Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut."
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
Sementara penolong persalinan segera melakukan penilaian Apgar dan hal lain yang diperlukan oleh bayi seperti suction atau rangsang taktil, sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi dipegang dengan tangan ibu, atau dipegang oleh ayah atau asisten penolong persalinan selama penjahitan ibu.
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
Sementara penolong persalinan segera melakukan penilaian Apgar dan hal lain yang diperlukan oleh bayi seperti suction atau rangsang taktil, sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi dipegang dengan tangan ibu, atau dipegang oleh ayah atau asisten penolong persalinan selama penjahitan ibu.
Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk. Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender juga digunakan untuk tambahan antibacterial.
Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
Manajemen aktif Kala Tiga persalinan merupakan praktek dan pelatihan medis umum yang digunakan untuk mempercepat kelahiran plasenta. Tahap-tahap manajemen aktif kala tiga tersebut adalah : pemberian oksitosin, pengkleman tali pusat segera, memotong tali pusat, peregangan tali pusat terkendali, masase fundus.
B.Asal – usul Lotus Birth
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat , sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologists. Lotus Birth, saat ini merupakan informed choice yang dilakukan minoritas dari homebirth dan hospital birth hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lotus Birth kita dapat melanjutkan pendidikan berlisensi sertifikasi bidan dan perawat bidan atau juranl penelitian seperti dalam majalah kebidanan dan Midwifery Today and Mothering.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth.
Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
C.Lotus Birth di Bali
Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran.
Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang untuk mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT.
Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.
D.Mengapa Lotus Birth?
Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat
2.Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3.Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.
4.100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
5.Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.
6.Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
7.Alasan rohani atau emosional.
8.Tradisi budaya yang harus dilakukan.
9.Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
10.Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11.Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)
Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth diantaranya :
1.Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2.Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3.Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
4.Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5.Dr Sarah Buckley mengatakan :"bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama."
Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemtongan tali pusat dengan tidak dapat terlihat dalam table sebagai berikut :
No. Waktu Tali pusat terpotong Waktu penyembuhan pusar yang diperlukan
1. Segera 9,56 hari
2. Ketika berhenti berdenyut 7,16 hari
3. Nanti 3,75 hari
E.Langkah dilakukannya Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :
1.Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2.Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3.Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu..
4.Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
5.Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6.Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
7.Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.. The covering is changed daily or more often if seepage occurs. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta.
8.Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9.Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10.bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
11.Meminimalisir pergerakan bayi.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk. Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender juga digunakan untuk tambahan antibacterial.
Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
Manajemen aktif Kala Tiga persalinan merupakan praktek dan pelatihan medis umum yang digunakan untuk mempercepat kelahiran plasenta. Tahap-tahap manajemen aktif kala tiga tersebut adalah : pemberian oksitosin, pengkleman tali pusat segera, memotong tali pusat, peregangan tali pusat terkendali, masase fundus.
B.Asal – usul Lotus Birth
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat , sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologists. Lotus Birth, saat ini merupakan informed choice yang dilakukan minoritas dari homebirth dan hospital birth hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lotus Birth kita dapat melanjutkan pendidikan berlisensi sertifikasi bidan dan perawat bidan atau juranl penelitian seperti dalam majalah kebidanan dan Midwifery Today and Mothering.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth.
Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
C.Lotus Birth di Bali
Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran.
Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang untuk mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT.
Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.
D.Mengapa Lotus Birth?
Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat
2.Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3.Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.
4.100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
5.Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.
6.Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
7.Alasan rohani atau emosional.
8.Tradisi budaya yang harus dilakukan.
9.Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
10.Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11.Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)
Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth diantaranya :
1.Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2.Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3.Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
4.Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5.Dr Sarah Buckley mengatakan :"bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama."
Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemtongan tali pusat dengan tidak dapat terlihat dalam table sebagai berikut :
No. Waktu Tali pusat terpotong Waktu penyembuhan pusar yang diperlukan
1. Segera 9,56 hari
2. Ketika berhenti berdenyut 7,16 hari
3. Nanti 3,75 hari
E.Langkah dilakukannya Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :
1.Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2.Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3.Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu..
4.Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
5.Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6.Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
7.Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.. The covering is changed daily or more often if seepage occurs. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta.
8.Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9.Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10.bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
11.Meminimalisir pergerakan bayi.
F. Lotus birth yang sudah dibahas di atas adalah isu terkini dalam bidang kebidanan khususnya dalam persalinan. Namun masih ada isu- isu terkini mengenai temuan baru dalam dunia persalinan seperti berikut :
1.TEMUAN BARU DI BIDANG PELAYANAN KEBIDANAN
Sampai saat ini pelayanan kehamilan selesai dengan terjadinya persalinan dan keefektivan pelayanan antenatal dinilai dari lancar tidaknya persalinan, BBL tidak BBLR, nilai Apgar yang baik dan sebagainya yang merupakan pandangan yang terlalu ”medikal”. Temuan baru membuktikan bahwa kehamilan dan persalinan tidak hanya peristiwa medikal tetapi mental dan sosial yang kurang diperhatikan dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Hal ini juga tidak sesuai dengan definisi sehat yang seharusnya juga meliputi sehat mental dan sehat sosial. Peran bidan, dokter ,Sp OG dan Sp A dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal tidak dapat diragukan lagi namun hal itu tidak hanya untuk mendapatkan ibu dan janin- bayi yang sehat saja, perlu ditambah dengan bayi yang cerdas, yang termasuk aspek sehat mental dan sosial: penerimaan dan ikatan. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menggugah provider di bidang kesehatan maternal dan neonatal untuk lebih sayang ibu dan jnain – neonatus.
2.TEMUAN BARU MENGENAI KEHAMILAN
Kehamilan saat ini ternyata mempunyai pengaruh yang jauh lebih dramatis dari yang diperkirakan selama ini misalnya mengenai pertumbuhan otak bayi yang dulu dianggap mempunyai pertumbuhan maksimal (brain spurt/ golden period) 2 tahun pertama, ternyata sekarang harus dianggap sebagai 2 tahun + 280 hari selama dalam kandungan. Dalam 280 hari kehamilan terjadi pertambahan jumlah sel syaraf, berpindahnya sel yang baru dibentuk ke tempat berfungsi, diferensiasi dan kematian sel terprogram yang akan berhenti sebelum persalinan sehingga jumlah sel syaraf bayi baru lahir sama atau lebih banyak dibanding saat meninggal. Adanya dampak jangka panjang (saat dewasa) dari bayi yang mengalami penyulit hambatan pertumbuhan selama kehamilan merupakan bukti nyata peran kehamilan yang sangat penting- seperti yang diteorikan dan dibuktikan oleh David Barker – ahli epidemilogi dari Inggris. Janin yang mengalami hambatan pertumbuhan selama hamil, lebih mudah menderita diabetes, penyakit jantung dan hipertensi saat usia lebih muda. Hal yang sama juga terjadi pada bayi dari ibu yang mengalami penyulit diabetes mellitus (DM gestasional) dimana bayi makrosomia tersebut akan mudah mengalami DM nyata(overt DM) dan obesitas. Pembentukan kepribadian juga dimulai sejak kehamilan bukan sesudah lahir, ada penulis yang menyatakan bahwa: Hanya karena dia belum bisa bicara dia dianggap tidak mengerti
3.TEMUAN BARU MENGENAI PERAN JANIN
Dulu janin dianggap tidak mempunyai peran atau bagian pasif dalam kehamilan kemudian dianggap sebagai parasit, dianggap sebagai pasien (Fetus as patient) dan akhirnya dianggap sebagi person (pribadi tersendiri); saat ini janin ternyata merupakan bagian aktif bahkan dirigen dari orkestrasi kehamilannya misalnya sejak pembuahan
janin sudah memerintahkan ibu untuk menyiapkan endometrium untuk implantasi (desidua), mengurangi reaksi imunologis terhadap dirinya karena sebgain dirinya merupakan bagian dari ayah yang merupakan benda asing, memberikan sebagian bahan yang diproduksinya untuk mempertahankan kehamilan (sintesis hormon kehamilan) dan akhirnya persalinan dan produksi ASI yang distimulasi oleh perintah dari janin. Tentunya perintah atau komunikasi ini terjadi di tingkat biomolekuler dan merupakan awal dari terbentuknya sistim komunikasi janin ibu yang akan berlanjut menjadi ikatan antara ibu dan anak yang akan terjalin seumur hidup. Freud menyatakan bahwa pembentukan kepribadian terjadi melalui tahapan sesudah lahir namun harus ditambahakan 280 hari dalam kandungan. Ibu-ibu yang selama kehamilannya mengalami kekerasan dalam rumah tangga melahirkan bayi dengan kepribadian yang kurang baik. Stres maternal terutama yang berulang dan berat langsung mengenai janin dan berdampak berat karena sistim pertahanan psikologisnya masih belum terbentuk secara sempurna.
4.TEMUAN BARU MENGENAI KEMAMPUAN JANIN
Dulu janin dianggap tidak bisa apa-apa karena bayi baru lahir saja hanya bisa menangis apalagi janin dalam kandungan ternyata data terakhir menyatakan bahwa:Janin dalam kandungan sudah dapat mendengar sejak minggu ke 18Janin dalam kandungan bisa merasa nyeri meskipun otaknya masih terus tumbuh Janin dalam kandungan mempunyai kemampuan mengingat Janin dalam kandungan mempunyai kemampuan belajar Janin dalam kandungan bisa beradapatasi Janin dalam kandungan bisa bertahan hidup
5.TEMUAN BARU MENGENAI ANTENATAL
Making pregnancy safer menggaris bawahi bahwa semua kehamilan harus didingikan dan semua persalinan ditolong oleh tenaga terlatih, satu hal yang menujukkan kurang pekanya kita terhadap aspek lain dari kehamilan. Memang angka kematian maternal masih tinggi namun itu hanya 10 % dari seluruh kehamilan/ persalinan, hal tersebut jangan sampai membuat pandangan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang membahayakan padahal ”hanya” 10 % yang berpenyulit tetapi sebagian besar bisa tanpa penyulit. Hal ini ditambah dengan maraknya tuntutan terhadap provider akhir-akhir ini sehinga ada beberapa dokter atau provider lain yang mengambil sikap ”defensive medicine”: semua membahayakan yang tentunya kurang baik dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Menurut hemat kami, kehamilan mestinya sesuatu yang membahagiakan bukan membahayakan sehingga asuhan antenatal harus melibatkan seluruh anggota keluarga, suami diajak mengikuti ”maternal class”, senam hamil dan persiapan persalinan sehingga saat persalinan bersedia ikut masuk kemaar bersalin dan memberi dorongan terhadap istri. Mengingat pentingnya saat kehamilan, maka perlu dilakukan stimulasi terhadap janin untuk mendapatkan bayi yang lebih sehat dan lebih cerdas
6.TEMUAN BARU MENGENAI PERSALINAN
Saat ini persalinan dianggap terbaik bila dilakukan di rumah sakit dengan peralatan yang lengkap sehingga bila terjadi sesuatu dapat dilakukan pertolongan secara cepat. Namun ada yang hilang dari pelayanan di rumah sakit, yaitu pandangan bahwa persalinan adalah peristiwa medikal saja kurang sentuhan mentaldan sosial yangs eharusnya dapat dikurangi dengan membolehkan suami masuk mendampingi istrinya di saat melahirkan buah hatinya. Pendampingan oleh suami ternyata dapat mengurangi nyeri persalinan, mengurangi lamanya persalinan dan mengurangi distosia dan frekuensi persalinan sesar. Pemilihan posisi persalinan pada kala II juga dapat mempercepat proses persalinan- ibu melahirkan hendaknya dianjurkan untuk memilih posisinya sendiri dan posisi dorsolitotomi yang selama ini dilakukan hanyalah menguntungkan penolong bukan penderita tanpa meningkatkan ruptura perinei berat.
7.TEMUAN BARU MENGENAI PENANGANAN BBL
Dulu selalu dilakukan penialian dengan nilai Apgar dan selanjutnya diubah dengan dari AAFP- NRP –Katwinkel bahwa penilaian dilakukan pada menit ke 0 bukan menit pertama dan ke lima karena sudah terlambat 2 kali 30 detik pertama bil memakai nilai Agar. Namun adanya persalinan dalam air dan ”diving reflex” yang dimiliki bayi usia kurang dari 6 bulan menyadarkan kita bahwa pengetahuan kita (terutama ahli dari negara maju) mengenai maturasi sitim pernafasan, nafas pertama maupun keampuan menahan nafas saat berenang masih pada tahap awal, nampaknya lebih banyak yang harus dipelajari lagi. Tetapi ada satu hal yang pasti bahwa resusitasi hanya diperlukan pada 10 % bayi, kejadian palsi serebral tidak berhubungan dengan asfiksia saat persalinan, dan penanganan bayi baru lahir yang bugar hanya memerlukan membersihkan mulut dan hidung saja tidak perlu sampai orofaring atau bahkan sampai gaster. Ada satu pakar yangmenyatakan bahwa satu-satunya tindakan yang dapat menurunkan nilai Apgar adalah pengisapan yang terlalu kuat.
8.DAMPAK TEMUAN BARU DI ATAS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL, FETAL DAN NEONATAL
1.perlakukan kehamilan sebagai masa yang membahagiakan bukan membahayakan2.ubah pandangan sehat pada bayi baru lahir dengan menambah komponen sehat mental: kecerdasan, kepribadian dan sehat sosial: penerimaan dan bonding (ikatan)3.ubah pandangan bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa medis tetapi juga natural 4.rangsang janin dengan suara, musik, cerita dan permainan seabgai bagian dari asuhan antenatl5.hindari stres ataupun kekerasan dalam rumah tangga saat hamil6.anjurkan suami mengikuti proses asuhan antenatal termasuk senam hamil dan persiapan persalinan7.anjurkan suami ikut dalam persalinanBidan ialah wanita yang ditugaskan untuk membantu seseorang wanita melahirkan anak. Dalam masyarakat kampung tradisional , bidan ialah wanita yang agak tua dan berpengalaman dalam hal ehwal menguruskan wanita mengandung dan bersalin. Mereka mengetahui tentang perubatan tradisional yang banyak mengunakan tumbuhan herba. Bidang kampung ini biasanya diberi upah dan mestlah ditempah terlebih dahulu. Upah dalam bentuk pengeras.Dalam masyarakat Melayu Islam bidang tugas ini sering disandang oleh wanita soleh(beriman)yang berkebolehan menguruskan wanita.Tugas bidan adalah tugas yang amat mulia.Di tepian Sungai Perak, bidan kampung dijemput oleh sang suami dengan sampan dan pada saat-saat akhir, bidan ini akan tidur / menginap di rumah wanita yang bakal melahirkan anak. Ini kerana masalah pengangkutan untuk menghantar dan menjemputbidan ini.Contohnya ialah Wan Mahami yang tinggal di Kampung Teluk Memali , 36800 Kampung Gajah , Perak sekitar tahun 1950-1970an.Bidan adalah orang penting untuk upacara atau masalah :
•
Melahirkan anak
•
Melenggang perut
•
Naik buaian / Endoi / Cukur jambul
•
Sunat untuk bayi perempuan
•
Menguruskan hal bayi songsang
•
Tumpah darah
•
Keguguran
•
Mandul
•
Mohon bayi lelaki
•
Urut sebelum / selepas bersalinDalam zaman moden ini , Bidan merupakan satu jawatan yang dilantik oleh Kementerian Kesihatan setelah mereka mendapat latihan perbidanan di Sekolah Jururawat . Biasanya mereka ditempatkan di kampung-kampung yang mempunyai klinik desa dan meronda dari rumah ke rumah wanita yang mengandung , bakal melahirkan anak dan selepas melahirkan anak.Bagi mengelakkan konflik antara bidan kampung dengan bidan yang dilantik oleh Kementerian Kesihatan ini, mereka mengadakan hubungan silaturrahim terlebih dahulu dan bertukar-tukar fikiran dan pendapat. Secara beransur-ansur bidang tradisional semakin kurang dan lenyap ditelan zaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka.
isu- isu terkini mengenai temuan baru dalam dunia persalinan seperti berikut :
TEMUAN BARU DI BIDANG PELAYANAN KEBIDANAN
TEMUAN BARU MENGENAI KEHAMILAN
TEMUAN BARU MENGENAI PERAN JANIN
TEMUAN BARU MENGENAI KEMAMPUAN JANIN
TEMUAN BARU MENGENAI ANTENATAL
TEMUAN BARU MENGENAI PERSALINAN
TEMUAN BARU MENGENAI PENANGANAN BBL
DAMPAK TEMUAN BARU DI ATAS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL, FETAL DAN NEONATAL
B. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kirikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar