Sabtu, 09 Agustus 2014

Menentukan pilihan profesi

Menjalani multi profesi memang tidak mudah, namun sangat mengasyikkan. Hal itulah yang aku jalani sejak tahun 2006. Saat itu statusku adalah pelajar kelas 2 di sebuah sekolah menengah atas di Aceh, Namun aku sudah masuk dalam dunia broadcast di salah satu radio di kotaku dan juga mengajar mengaji di salah satu tempat pengajian dekat rumahku.

Multi profesi juga masih kujalani sampai saat ini umurku yang memasuki 25 tahun. Menjadi seorang penyiar radio, MC di acara penting, Asdos di salah satu perguruan tinggi, dan sekaligus sebagai Pramugara hajj Garuda Indonesia sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang. Dan semua pekerjaan yang aku jalani adalah pekerjaan sebagai karyawan.

Sulit, memang sulit. namun memiliki kesan tersendiri saat menjalaninya. mulai dari memanfaatkan waktu, membagi tugas, dan fokus pada tiap - tiap pekerjaan yang memiliki perbedaan dalam melakukannya.

Namun pada suatu saat, tepatnya saat ini, sampailah pada saat aku harus menentukan pilihan profesi yang harus aku jalani. dan berbagi pengalaman untuk anda yang sedang dilema memilih. Memilih terus menjadi karyawan, atau beralih menjadi pengusaha.
Memilih satu profesi antara menjadi karyawan atau pengusaha mungkin menjadi pilihan yang cukup sulit bagi kita.
Meskipun demikian, jika kita amati keuntungan masing-masing profesi antara jadi karyawan dan jadi pengusaha, sebenarnya menjadi pengusaha lebih memberikan peluang untuk mencapai suatu sukses.
Kesuksesan menjadi pengusaha akan memberikan peluang bagi anda untuk bisa mencapai kesuksesan yang tanpa batas. Bandingkan saja jika anda menjadi seorang karyawan, penghasilan anda mungkin hanya akan sebatas segitu saja selama anda masih bisa bekerja .
Peluang menjadi orang yang lebih sejahtera bagi para pengusaha memang terbuka lebih luas jika dibandingkan dengan karyawan. Hanya saja untuk bisa menjadi orang yang berhasil menjadi pengusaha, pastinya ada usaha keras yang harus anda lakukan.
Apalagi menjadi pengusaha di jaman sekarang ini bukan satu usaha mudah, tapi harus siap untuk bersaing dengan para pebisnis lain. Semakin banyaknya jumlah pebisnis pastinya juga akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi anda untuk terus berinovasi dan melakukan yang terbaik untuk usaha yang anda pilih.
Jika melihat peluang sukses bagi profesi pengusaha, berprofesi sebagai karyawan memang memiliki ruang gerak yang lebih sempit. Itulah sebabnya, menjadi karyawan bisa membatasi ruang gerak dalam berinovasi, berkreasi, berimplementasi dan yang lainnya karena kontrol perusahaan akan dipegang oleh bos yang memimpin perusahaan.
Meskipun sebagai karyawan anda bisa mendapatkan gaji tetap setiap bulannya tanpa harus pusing dengan kondisi perusahaan, tapi bagi anda yang kreatif dan punya wawasan luas mungkin akan merasa kurang puas dengan apa yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Menjadi pengusaha berarti anda siap untuk mengambil resiko. Tapi, justru dalam kondisi inilah masa-masa perjuangan bagi seorang pengusaha. Bagi pengusaha yang berani gagal dan selalu siap untuk bagkit lagi, maka dia akan bisa mencapai cita-cita menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Bagi pengusaha pemula, memang tidak jarang berakhir dengan kegagalan. Tapi, ketika seorang pengusaha tersebut mau untuk bangkit dan belajar dari kesalahan di masa lalu maka pastinya kesuksesan akan bisa dicapai.
Dengan menjadi bos di perusahaan sendiri, anda akan bebas untuk berkreasi banyak hal yang sesuai dengan kemampuan anda. Bagimanapun juga seorang pengusaha memang harus berfikir lebih keras jika dibandingkan dengan karyawan, tapi pastinya usaha yang sungguh-sungguh tadi tidak mustahil akan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dari pada gaji seorang karyawan.
Banyak hal yang lebih fleksibel dengan berprofesi menjadi pengusaha, salah satu diantaranya adalah waktu. Dengan menjadi bos di perusahaan anda sendiri, pastinya anda bisa kapan saja datang ke kantor.
Meskipun demikian, anda tetap harus memperhatikan banyak hal yang memang diperlukan untuk mengembangkan bisnis anda. kentungan lain menjadi bos di tempat anda sendiri adalah anda bisa memegang kendali sepenuhnya manajemen perusahaan anda sendiri.
Di sini, anda bisa mngimplementasikan banyak ilmu pengetahuan yang anda miliki untuk memajukan usaha. Dengan melihat keuntungan menjadi pengusaha, maka jawaban dari pertanyaan " mau menjadi pengusaha atau karyawan ??" tampaknya sudah bisa anda tentukan.

Aku sudah menentukan pilihanku setelah menimbang banyak hal, dan merenung banyak pengalaman yang telah kulalui, dan akhirnya mengambil keptusan., Anda??

Cerita inspirasi

Dalam sebuah arisan ibu-ibu yang di adakan sekali dalam sebulan. Sudah menjadi tradisi di desa-desa acara arisan dijadikan tempat bersilaturrahmi antar warga, khususnya ibu-ibu, terdengarlah percakapan antara beberapa ibu-ibu.” enak loh kue nya,…”ucap ibu rita, istri kongkomerat dengan pakaian mewah dan make up salon
”iya enak kali, risolnya juga sangat lezat” balas bu Maryam, istri pejabat desa mengomentari kue yang dihidangkan pemilik rumah arisan.
Bu rita” bu enon puasa?? Kok gak makan kue nya?? Tanya bu rita sambil mengernyitkan dari kearah ibu separuh baya dengan pakaian yang sudah out model  yang kebetulan duduk disebelahnya.
” gak puasa kok, iya nanti dimakan, trimakasih”jawab bu enon sopan dan  malu.
Setelah acara makan selesai maka seluruh ibu-ibu pun hendak pamitan kepada pemilik rumah. Sebelum pamitan, bu rita hendak mengambil kue yang tersisa 2 potong lagi saat jamuan tadi. Namun saat di lirik, kue itu sudah tidak ada lagi. Dan ibu rita pun berbisik pada bu Maryam.
“heh, ternyata kue sisa tadi, sudah di makan si enon. Belagak jaim, tapi habis juga. Bisik bu rita.
“owh ya?? Mana juga bisa tahan sama godaan kue itu”balas bu Maryam.

Setibanya di rumah, bu rita langsung memanggil anak semata wayangnya
“Riska. . . ., sini nak,.. mama bw pulang kue enak,.. banyak lagi,… biar kenyang kamu,..”
“kue apa mak?? “
“banyak, ada tahu donat, bolu kukus, bakwan dan tahu isi”
“ma, Kue nya kan, banyak,… kasih ke ima,ida,dan ara, anak bu enon boleh??”jawab riska
“ngapain seh, ngasih-ngasih ke orang,…., jawab bu rita sinis menanggapi anaknya yang menginginkan kue di bagi ketetangga miskin sebelah rumah.
“ iya ma, soalnya, bu enon saat pulang dari manapun, sering bawa kue. Tapi gak banyak. Seperti tadi, kue risol di bawa pulang, trus di potong, dan di bagikan sama ida, ima, dan ara. Nah aku juga dapat 1 bagian ma,………. Kue nya enakkkkkkkk bangett,…”
mendengar hal itu, bu rita langsung merasa bersalah….. bersalah menilai orang lain, salah menilai tetangga, dan salah menilai sebuah status seseorang.



BATIK ACEH MENUSANTARA

 Walaupun aceh tidak terkenal dengan  batiknya, namun siapa sangka bahwa batik motif aceh yang di design oleh Mihalul Abrar dengan mengkombi...