Minggu, 20 Februari 2022

BATIK ACEH MENUSANTARA

 Walaupun aceh tidak terkenal dengan  batiknya, namun siapa sangka bahwa batik motif aceh yang di design oleh Mihalul Abrar dengan mengkombinasikan motif motif yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini lahirlah motif unik dengan warna cantik yang sangat sesuai dengan masa kini generasi millenials dan geneasi Z.

Sebut saja motif rencong pade yang ada di gambar merupakan batik dengan khas aceh yang berasal dari senjata kebanggaan masyarakat aceh. selain itu warna dasar yang berwarna hitam yang melambangkan keberanian dan kegagahan serta kebijaksanaan tercermin dalam diri masyarakat saat menggunakannya.


namun, selain motif rencong ada banyak motif lain yang telah di design dan di cetak dengan menggunakan teknik tulis, maupun cap serta sablon untuk memenuhi permintaan dari seluruh wilayah indonesia terutama dari aceh sendiri.


Adapun dalam tahap pengerjaan sang designer terus melibatkan masyarakat aceh untuk ikut andil dalam memproduksi, hingga memasarkan produknya, dan terdapat lebih dari 1000 reseller yang saat ini berlangganan untuk menjual produk batik aceh ini keseluruh nusantara



Kamis, 08 Juli 2021

Batik Aceh (CB Batik)akan bangun pabrik batik

 

Batik merupakan salah satu produk tekstil hasil karya tradisional bangsa Indonesia. Hampir setiapdaerah di Indonesia memiliki hasil karya batik dengan kekhasan motifnya. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak ragam kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga kualitasnya. Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific, and CulturalOrganization (UNESCO) tahun 2009 memberikan kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di Indonesia. Bukan saja sebagai warisan budaya tetapi batik memiliki nilai ekonomi dan dapat menghidupi para pengelola usaha, perajin, maupun pedagang. Disadari bahwa batik dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, pelestarian dan perkembangan usaha batik harus meningkatkan hasil karya dengan kualitas dan ciri khas daerah agar mendapat dukungan dari semua pihak.




Batik Aceh  adalah suatu produk kerajinan kain yang memiliki gambar atau motif yang memiliki ciri khas kebudayaan Aceh. Gambar atau motif yang dipakai memiliki makna tersendiri berdasarkan kebudayaan warisan endatu. Sehingga hanya di masyarakat aceh pula yang memiliki passion yang tinggi yang dapat membuat pola motif dan design yang dimodifikasi tanpa menghilangkan unsur dasar keunikan ragam etnik aceh.




Untuk meningkatkan daya saing usaha nasional agar tidak semakin merosot, Indonesia harus mengantisipasi kelemahan kompetensi usaha tanah air agar dapat lebih ditingkatkan baik kompetensi perusahaan maupun kompetensi sumber daya manusianya. Beberapa kelemahan kompetensi yang mengemuka seperti banyaknya perusahaan yang tidak mempunyai kemampuan untuk berinovasi. Oleh sebab itu, perkembangan teknologi yang menyentuh pada perusahaan tradisional sebagai kekuatan lokal belum sepenuhnya dapat diikuti dengan kemampuan dan keterampilan tenaga kerjanya. Hanya usaha yang memiliki daya saing yang tinggi yang akan mampu bertahan dan berkembang menghadapi persaingan global (Nugrayasa, 2014:47).




Di sisi lain sosial kultural dan daya saing juga mempengaruhi perkembangan produktifitas batik di beberapa wilayah yang saat ini memproduksi batik cap dan tulis seperti Banda Aceh, Aceh Besar dan Lhoksemawe kurang sesuai untuk mengembangkan usaha batik, dimana masyarakat aceh sebagian besar memiliki harta pusaka untuk digarap sebagai lahan pertanian atau belum terbiasanya mengenal batik sehingga belum memiliki passion dalam membatik, bahkan usaha batik saat ini juga belum stabil permintaannya sehingga membuat masyarakat sulit bertahan jika hanya mengandalkan membuat batik. Salah satunya adalah batik yang dihasilkan adalah batik cap dan batik tulis dengan pengerjaan yang masih traditional sehingga membutuhkan waktu yang lama, dan harganya juga relatif tinggi, belum sesuai dengan kantong masyarakat menengah kebawah.



Batik yang lebih murah banyak diproduksi di Jawa atau daerah lain disebabkan oleh proses produksi menggunakan mesin, dengan mesin proses produksi tidak akan sulit dan lama sehingga biaya produksi tidak mahal dan berbanding lurus dengan harga kain atau bahan lebih murah pula. Sedangkan batik tulis seperti di Aceh dalam proses pembuatan atau produksinya membutuhkan waktu lama dan ketelitian, batik tulis ini membutuhkan pengrajin yang telaten dalam melukis batik-batik di atas kain agar terlihat indah dipandang mata. Dalam proses pembuatan kain batik seorang pengrajin harus melakukannya dengan fokus pada satu kain saja, sehingga seorang pengrajin tidak dapat membuat kerajinan batik sekaligus dua atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Satu kain batik tulis bisa saja terselesaikan oleh satu orang pengrajin dalam kurung waktu satu minggu. hal inilah yang menyebabkan batik tulis mahal di pasaran.



Kenyataan bahwa mahalnya batik tulis telah menurunkan peminat pembeli dalam dunia pasar, ini terjadi karena target pasar menginginkan barang yang kualitas tinggi tetapi harga semuruh-murahnya, sehingga permintaan akan melambung tinggi. Jika pengrajin batik ini menemukan solusi dari hambatan dalam mengembangkan usahanya dan dapat mencapai target pasaran maka permintaan terhadap batik tulis dapat melambung tinggi, sebagaimana permintaan batik-batik yang dipesan oleh pemerintah daerah ke Jawa tersebut. Pengrajin batik di Panyakalan mengatasi masalah mahalnya batik tulis dengan cara membuat bahan dan baju batik dengan cara cetak, pada saat ini mereka memproduksi lebih banyak jenis batik cetak dibandingkan jenis batik tulis tetapi omset tetap mengalami penurunan.



Ada beberapa tingkatan bahan baku batik mulai dari cotton, dan sutera yang digarap karena bisa di lakukan pewarnaan alam. Namun harganya tentu relatif mahal karena bahan bakunya berasal dari pulau jawa. Namun, batik dengan bahan polly cotton, hingga polister lebih laku dipasaran karena harganya lebih murah, namun produk tersebut berasal daru luar aceh. Sehingga tetap saja, apabila batik cap dan batik tulis di produksi di aceh, belum dapat memnuhi permintaan masyarakat. Disi lain,  Saat ini, Aceh memiliki permasalahan yang sangat komplit salah satunya adalah kemandirian secara fiskal yang erat korelasinya dengan pengangguran. Sehingga apabila dibuka pabrik bahan dan pabrik produksi batik, maka akan menyerap tenaga kerja, dan aceh perlahan bergerak menuju kemandirian secara fiskal dari kebutuhan sandang dan dapat mengurangi pengangguran



Atas dasar itu, kami CB Management berusaha memulai melakukan perencanaan matang untuk membuka pabrik bahan baku, rajut, benang serta garment  skala kecil dengan segala bidang yang telah direncanakan dibuka di Majalaya, Bandung dan Tasikmalaya, sehingga tempo masa 2 tahun kami dapat membuka hal yang sama tersebut di Aceh dengan izin yang dimudahkan serta tempat yang dialokasikan oleh pemerintah agar tidak mengganggu masyarakat mengingat setiap pabrik menghasilkan limbah.

Minggu, 04 Juli 2021

MEMAHAMI MOTIF BATIK ACEH ITU PENTING

Meski kini batik sudah menjadi warisan budaya dunia, ternyata tidak banyak orang yang paham mengenai keindahan batik secara makna. Penggunaan batik sebagai pakaian atau sarung atau sebagai benda penting dalam serangkaian acara adat hanyalah sebagai kebutuhan saja kerena dituntut oleh hukum adat dan lembaga, tanpa tau maksud dari makna motif dari batik itu sendiri.




diartikan sebagai melambangkan kepribadian orang Aceh, pada umumnya rumah adat di Aceh memiliki pintu yang rendah. rakyat Aceh memiliki tabiat dan adat istiadat tidak mudah terbuka dengan orang asing namun dapat menjadi sangat baik bahkan bagaikan saudara kandung bila sudah saling mengenal.

Motif Rincoeng pada batik dan posisinya di tengah dada memiliki makna yang dalam. sebagaimana " ureung aceh " memahami bahwa rincoeng bukanlah hanya sekedar alat senjata, atau benda pusaka, namun rincoeng merupakan simbol dan identitang bangsa aceh sendiri yang memiliki nilai kehormatan dan kegungan yang tinggi. dan motif rincong pada motif batik di atas merupakan modifikasi dengan maksud rincoeng yang merupakan simbol dan identitas bangsa aceh harus di lestarikan dan dimaknai secara detile dalam berbagai aspek, salah satunya seni. dan peletakan rincoeng di dada dimaksudkan, bahwa setiap pengguna batik akan meletakkan kehormatan dan menjunjung tinggi kehormatan tersebut didalam hatinya.


Setiap corak batik yang ada memiliki berbagai makna dan interpretasi yang menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan bangsa ini untuk memahami berbagai gambar yang disebut sebagai chronogram, menjadi sebuah pesan yang bisa diwariskan turun temurun hingga saat ini. contohnya saja seperti rencong Contohnya saja batik rencong, banyak orang yang tidak tahu bahwa batik rencong di gambar tidak ada yang motifnya lurus, pasti selalu diagonal, karena maknanya adalah setiap hari hal baik yang kita lakukan harus selalu meningkat

Hingga saat ini, batik juga menjadi sebuah pemersatu bagi bangsa yang ada di Indonesia dengan dikembangkan berbagai batik baru.  dan setiap hal baru terkait motif dan modifikasi dilakukan tntu ada maksudnya, dan harusnya tidak ada penentangan terhadap hal tersebut, bahwa perubahan tersebut boleh dilakukan, selama sang pembuat dan pemakai paham mengenai sejarah dan pakem batik yang tidak boleh hilang.

Selasa, 22 Juni 2021

"Batik Aceh memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggunakan perpaduan unsur alam dan budaya dari masyarakat aceh sendiri. Untuk warna yang dominan dipakai dalam batik Aceh adalah warna cerah, seperti warna merah muda, merah, kuning, hijau dan lainnya. Sehingga kain batik akan terlihat cerah dan juga glamor. Motif-motif batik Aceh yang terkenal di antaranya adalah motif pintu Aceh, bunga jeumpa, motif tolak angin, rencong, gayo, pucok reubong, dan sebagainya" Dikutip dari https://www.jawapos.com/lifestyle/02/10/2017/cantiknya-lima-jenis-motif-batik-dari-aceh-hingga-papua/ Namun pernyataan yang telah di publis tersebut tidaklah semuanya benar adanya. karena telah terjadi perubahan selera masyarakat dengan pengarus mode dan bergesernya pola konsumtif dan beda generasi membuat batik batik khas aceh telah berubah mengikuti perkembangan kreativitas dan inovasi yang luar biasa.




Penggunaan batik juga bukan hanya untuk ke kantor saja atau ke tempat pengajian, namun telah diterima penggunaannya sebagai pakaian casual semi resmi yang bisa digunakan dalam acara formal maupun tidak. Hal itu membuat anak muda aceh terus giat melahirkan banyak motif aceh agar bisa di pasarkan di tingkat nasional dan internasional. 


Giat pemuda aceh saat ini akan membuat nama aceh menjadi bergaiaran untuk membuat pemuda aceh termotivasi melakukan banyak perubahan , apalagi selama covid 19 melanda. 

Sabtu, 12 Juni 2021

Tantangan menjadi yang pertama

Menjadi sebagai sosok yang di inginkan oleh beberapa orang tentunya menjadi sebuah keunikan tersendiri. karena banyak orang diluar sana yang hanya menginginkan menjadi seperti yang dia lihat, namun ia tidak mampu untuk melakukan perubahan besar dalam dirinya sendiri karena ada kebiasaan buruk yang terus ada didalam dirinya. 

 “Successful people aren’t born that way. They become successful by establishing the habit of doing things unsuccessful people don’t like to do.” ―William Makepeace Thackeray

Kutipan di atas sangat menggambarkan betapa besar dampak kebiasaan (habit) yang kita miliki karena sukses tidaklah terjadi dalam waktu semalaman. Bahkan, kebiasaan terkecilpun sangat memberikan dampak yang berarti untuk mewujudkan kesusksesanmu. Seperti rutin melakukan meditasi selama 10-30 menit perhari dapat mengurangi stress dan rasa cemas. Mengalokasikan waktu untuk membaca setiap hari dapat memperluas pengetahuanmu, apalagi jika bahan bacaan yang kamu baca berhubungan dengan profesimu, maka hal itu akan berdampak pada peningkatan kualitas kinerja mu, dan berbagai contoh lainnya.



Menyadari betapa pentingnya sebuah kebiasaan, seringkali kita berusaha untuk membangun dan memeliharanya. Di awal komitmen, rasanya mudah sekali untuk melakukannya, bahkan dalam durasi yang sangat panjang. Namun, seiiring  dengan berjalannya waktu, semangat dan motivasi yang kita miliki lama-kelamaan memudar, sehingga kita selalu menunda untuk melakukannya, dan akhirnya meninggalkan kebiasaan tersebut (tidak konsisten).


Fenomena ini sering terjadi di kalangan kita, namun apa penyebabnya? Bagaimana cara untuk mengatasinya?

Alasan mengapa kita sulit untuk konsisten bukan karena kehilangan semangat dan motivasi, namun hal ini terjadi karena kita sering memasang target yang terlalu tinggi pada saat memulai kebiasaan baru, sehingga kita sudah “kalah sebelum berperang”  hanya dengan membayangkan betapa banyak energi dan waktu yang diperlukan untuk melakukan kebiasaan tersebut. Misalnya, kamu ingin menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan. Alih-alih langsung memulainya dengan target membaca 10 halaman per hari, alangkah baiknya, jika kamu hanya menargetkan 1 halaman per hari terlebih dahulu. Alih-alih langsung memulai puasa selama 1 minggu , cobalah untuk mulai melakukannya selamasehari dulu.


Sama halnya dengan banyak orang diluar sana yang ingin menjadi sebagai seorang yang sukses dalam bidang pekerjaan, atau sebagai pebisnis. nyatanya hal itu tidak mudah . karena selain faktor dalam diri sendiri, banyak jg faktor luar yang mempengaruhi, yaitu keadaan lingkungan, pengaruh politik, atau seperti saat ini, wabah pandemi mempengaruhi semua aspek. namun ada kekuatan besar dalam diri yang dapat mengalahkan semuanya. yaitu, mempositifkan diri sendiri. dan mulai berpikir positif, berbicara yang positif, perprasangka yang positif, dan melakukan perbuatan yang positif, maka hasilnya juga akan positif.



BATIK ACEH MENUSANTARA

 Walaupun aceh tidak terkenal dengan  batiknya, namun siapa sangka bahwa batik motif aceh yang di design oleh Mihalul Abrar dengan mengkombi...